Tuesday 9 January 2018

Sutradara Video Porno Bocah Perempuan Pesanan Warga Rusia?


"Nah kemudian dia mengaku dibayarnya menggunakan bit coin," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Umar Surya Fana di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Selasa (9/1/2018), Sutradara video porno bocah-perempuan dewasa, M Faisal Akbar (32), mengaku membuat video atas pesanan dari tiga WN asing asal Rusia, Kanada dan Belanda. Pemesanan itu bermula dari unggahan Faisal di media sosial vk.com buatan Rusia.

Polisi meragukan keterangan Faisal yang mengaku menjual video porno itu ke WN asing melalui aplikasi Telegram tersebut. Sebab, Faisal tidak mengerti saat ditanya polisi tentang detail bit coin.

"Lalu pengakuannya dibayar menggunakan bit coin, ketika kita tanya nomor e-wallet-nya berapa, dia enggak ngerti. Berarti ini ada noise apa yang dimunculkan dari pengakuannya nggak sesuai," tutur Umar.

Umar menegaskan, penjualan ke WNA itu hanya sebatas pengakuan Faisal. Polisi akan membuktikan di penyidikan.

"Di jual ke warga negara asing dan melalui media sosial itu kan baru pengakuannya dia saja. Tahap pertama pengakuan dia ya silakan saja. Nanti dibuktikan di penyidikan," ujar.

Indikasi lain yang menambah keraguan penyidik adalah soal bahasa. Faisal mengaku berkomunikasi dengan bahasa asing kepada pelanggannya. Namun, Faisal tidak bisa berkomunikasi saat dites penyidik.

"Dia ngakunya kan berkomunikasi dengan warga Rusia, Kanada dan Belanda. Tetapi ketika ditanya menggunakan bahasa Inggris, dia nggak ngerti. Jawabannya cuman yes atau no saja, ya bahasa Inggris biasa," tutur Umar.

Baca juga: Laku Amoral Faisal Bikin Film Porno Bocah-Perempuan

Sehingga, Umar menduga proses jual beli video porno itu dilakukan secara manual. Berdasarkan pengalamannya saat mengungkap kasus video porno di Bareskrim Polri 2014 silam, Umar menyebut ada proses jual beli video porno yang dilakukan di Bali. Penjualan dilakukan secara manual dengan menggunakan flashdisk.

Dugaan polisi transaksi terjadi sangat kuat. Sebab, polisi juga mendapat petunjuk adanya perjalanan Faisal ke Bali sebanyak dua kali selama tahun 2017.

"Kita tracing memang ada perjalanan ke Bali. Waktunya berdekatan dengan pembuatan video itu. Jadi diduga setiap selesai membuat video dia pergi ke Bali," ujar Umar.

Dugaan tersebut memang perlu dibuktikan. Polisi akan menelusuri dugaan tersebut. "Kita akan cek maskapainya apa lalu pakai pesawat apa. Itu nanti jadi alat bukti yang membuat bangunan kasus ini utuh," ucap Umar.
 

No comments:

Post a Comment